Kapolres Nias Imbau Jangan Percaya Kepada Calo untuk Menjadi Anggota Polri

Kapolres Nias Imbau Jangan Percaya Kepada Calo untuk Menjadi Anggota Polri

GUNUNGSITOLI - Kapolres Nias AKBP Revi Nurvelani mengimbau kepada seluruh masyarakat jangan percaya kepada calo yang menjanjikan bisa meluluskan seseorang menjadi anggota Polri.

"Kita membuat imbauan itu mengingat saat ini akan segera dibuka Penerimaan Polri Tahun 2024, baik Akpol, Bintara maupun Tamtama," kata AKBP Revi Nurvelani, Sabtu (30/3/2024).

Pria dengan melati dua dipundaknya ini menyatakan agar masyarakat jangan pernah percaya kepada siapapun yang bisa meluluskan untuk menjadi anggota Polri.

"Masyarakat Jangan Percaya, karena hal tersebut adalah Terindikasi Penipuan. Dan sudah banyak yang menjadi korban," kata AKBP Revi Nurvelani.

Dan, kata lulusan Akpol 2005 ini, sudah banyak yang menjadi korban. Biasanya, kata pria yang akrab disapa Revi ini, pelaku memanfaatkan orangtua yang berkeinginan anaknya menjadi anggota Polri. Sehingga, akunya, hal itulah yang menjadikan pelaku untuk modus operandi yang mengaku bisa meluluskan untuk menjadi anggota Polri.

"Biasanya pelaku mengaku memiliki orang dalam atau mempunyai kenalan di Mabes Polri dengan pangkat mentereng. Sehingga akal bulus pelaku langsung meminta sejumlah uang kepada korban," terangnya.

Saat ini, masih dikatakan orang nomor satu di Polres Nias, sistem perekrutan Calon Anggota Polri sangat terbuka, transparan, serta objektif tanpa pungutan.

"Rekrutmen di pantau langsung oleh Asisten SDM Polri, dan diawasi secara internal maupun eksternal," ujarnya.

Ia berharap apabila orangtua menginginkan anaknya lulus menjadi anggota Polri (Akpol, Bintara, Tamtama), harus melalui  persiapan seperti Bimbel Psicology, Bimbel Akademik, Latihan Jasmani secara benar dan teratur. Artinya bahwa harus ada persiapan pribadi dari si pelamar.

"Kita mengingatkan kepada para orangtua sebelum mendaftarkan anaknya menjadi anggota Polri, alangkah baiknya orangtua membericarakan terlebih dahulu kepada sang anak. Apakah dia benar-benar ingin menjadi anggota Polri atau hanya ikut-ikutan," katanya.

Karena, katanya, hal tersebut sangat berpengaruh terhadap Psicology anak ketika telah menjadi seorang anggota Polri.

Sebab, sambungnya, tugas menjadi anggota Polri tidak semudah atau seindah yang dibayangkan. "Tetapi ketika keinginan menjadi anggota Polri karena panggilan hati untuk mengabdi. Sehingga seberat apapun tugas yang di emban akan menjadi sebuah kebanggaan dan motivasi," pungkasnya.

Sumber Nusantaraterkini

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak